Aplikasi serupa Twitter bernama Threads atau @threadsapp telah berhasil meraih 1 juta pelanggan hanya dalam waktu 2 jam. Dalam hal ini, Netflix butuh 3,5 tahun, Twitter membutuhkan waktu 2 tahun, dan Facebook memerlukan waktu 10 bulan. Fenomena ini sebenarnya tidak terlalu mengherankan.

Threads muncul di tengah kekacauan yang terjadi di Twitter. Banyak pengguna Twitter merasa jengah secara psikologis terhadap kebijakan baru Twitter, tidak lagi menyebutkan konten trending yang toksik, vulgar, atau berbagai hal yang membuat lelah dan muak.

Threads memberikan kemudahan bagi pengguna dengan memungkinkan konversi akun Instagram tanpa ribet, terutama bagi mereka yang sudah memiliki jutaan pengikut. Dengan kampanye yang menghebohkan, menarik pengguna baru dari platform lain menjadi lebih mudah. Meskipun belum bisa dipastikan apakah pengguna baru ini akan tetap menyukai dan menggunakan Threads dalam jangka panjang, yang penting adalah menarik mereka terlebih dahulu. Selain itu, jika mereka termasuk pengguna aktif Instagram, kebijakan Threads yang menyatakan bahwa menonaktifkan Threads akan menghapus juga akun Instagram bisa menjadi strategi untuk mempertahankan jumlah akun aktif. Sungguh cerdik.

Tak hanya itu, para pengusaha yang saat ini mungkin sedang banyak melakukan pertemuan dengan para manajernya pasti mendapatkan pertanyaan yang dilemparkan terus-menerus, “Hei, ada sesuatu yang sedang populer nih, orang-orang berkumpul di @threadsapp, apa yang harus kita lakukan di sana?!” Tentu saja, solusinya adalah membuat akun dulu, tanpa ragu. Hal ini akan menjadi bonus bagi Threads dalam menambah jumlah total akun yang mendaftar saat ini.

Strategi yang bagus dari Mark Zuckerberg, yang memang dikenal sebagai jenius dalam hal algoritma perilaku manusia, dimulai dari Facebook yang menurut netizen Indonesia sebagai tempatnya orang dengan kata-kata [disensor]. Simpati dan apresiasi untuknya. 🤘🏻